Minggu, 30 Desember 2012

Legenda Si Pitung

Legenda Si Pitung


Nama Si Pitung merupakan nama yang populer dalam kehidupan masyarakat Betawi atau Jakarta. Sosok Pitung dianggap sebagai simbol pemberontakan masyarakat Betawi terhadap kesewenang-wenangan pemerintah Belanda kala menguasai tanah Betawi. Aksi Pitung yang kerap menjarah harta orang kaya untuk dibagikan kepada masyarakat miskin membuatnya dianggap sebagai Robin Hood asal Betawi. Pitung sebenarnya memiliki nama asli Salihun. Dia lahir di Rawa Belong, buah dari pernikahan Piung dan Pinah. Demi memperdalam ilmu agama, ayahnya kemudian mengirim Pitung untuk menuntut ilmu agama kepada Haji Naipin.

Bagaimana kisah hingga Pitung kemudian beraksi menjadi penjahat yang dikejar-kejar oleh pemerintah Belanda? Kisah itu bermula dari peristiwa apes yang dialami Pitung saat menjual kambing milik ayahnya ke Tanah Abang. Dalam perjalanan pulang, uangnya dicuri oleh sekelompotan penjahat yang kerap berkeliaran di Tanah Abang. Betapa terkejutnya Pitung saat tiba di rumah, uang hasil penjualan kambing telah raib. Hal ini membuat ayah Pitung marah dan meminta anaknya untuk mencari pelaku pencurian tersebut. Pitung pun kembali ke Tanah Abang dan berusaha mencari komplotan pencuri yang telah mencuri uangnya. Akhirnya Pitung menemukan komplotan pencuri tersebut dan langsung membuat perhitungan dengan mereka. Setelah melalui duel sengit, Pitung akhirnya bisa menaklukkan komplotan pencuri itu. Mereka pun mengaku kalah.

Namun melihat kemampuan Pitung, komplotan pencuri itu membujuknya untuk bergabung dalam komplotan mereka dengan Si Pitung ditunjuk sebagai pemimpin. Dimulailah petualangan Pitung bersama komplotannya. Dan sejak saat itu, dia dikenal dengan nama Pitung yang berasal dari kata Pituan Pitulung (kelompok tujuh – yang dipercaya merupakan jumlah komplotan yang dia miliki). Pitung bersama komplotannya kemudian beraksi. Tapi aksi pencurian yang dilakukan lebih banyak ditujukan kepada tuan tanah kaya. Beberapa kali mereka berhasil mencuri harta berharga dari sejumlah rumah tuan tanah kaya yang banyak berada di Betawi.

Kisah yang disampaikan dari mulut ke mulut menceritakan jika Si Pitung melakukan pencurian demi membagikannya kepada masyarakat miskin. Sehingga sosok Si Pitung kerap disamakan dengan sosok legenda asal Inggris, Robin Hood. Aksi kejahatan Pitung bersama komplotannya membuat pemerintah Belanda resah dan melakukan perburuan gencar. Di bawah pimpinan seorang perwira polisi Batavia, AW Van Hinne, perburuan dilakukan. Dan dalam waktu yang tidak cukup lama, kepolisian Belanda berhasil menangkap Pitung bersama komplotannya. Mereka selanjutnya dijebloskan ke rumah tahanan yang berada di wilayah Mesteer Cornelis (terletak di timur Jakarta).

Namun Pitung dan komplotannya berhasil melarikan diri. Banyak yang percaya keberhasilan Pitung melarikan diri berkat ilmu kanuragan yang dia miliki. Mereka pun kemudian melarikan diri ke hutan-hutan untuk menghilangkan jejak dari kejaran kepolisian Belanda. Kesaktian dan kecerdikan Pitung dalam melakukan aksi, membuat pemerintah Belanda harus memutar otak bagaimana menaklukkan buruan utama mereka. Mereka pun kemudian mengamankan guru Pitung, Haji Naipin dan selanjutnya menginterogasi untuk mengetahui kelemahan Si Pitung. Di tengah tekanan pemerintah Belanda, akhirnya Haji Naipin mengungkapkan kelemahan Si Pitung.

Dalam sebuah kesempatan, kepolisian Belanda berhasil menyergap Pitung di sekitar area pemakaman Tanah Abang. Kepolisian Belanda yang telah mengetahui kelemahan Si Pitung, dengan mudah berhasil melumpuhkan buruannya itu. Dikabarkan, dalam penyergapan tersebut, Si Pitung meregang nyawa tertembus peluru emas yang dipercaya merupakan rahasia kelemahannya. Selanjutnya jenazah Pitung dimakamkan di daerah Kampung Baru. Pemerintah Belanda menjaga ketat makam Pitung dan tidak memperbolehkan warga betawi untuk berziarah di makam Pitung. Hal ini demi menghindari munculnya sosok Pitung-Pitung baru yang terinsipirasi atas aksi Si Pitung.

sumber: http://mediaberitabaru.blogspot.com/2012/08/mengenal-lebih-dekat-sang-legenda.html

www.gunadarma.ac.id

JIKA AKU MENJADI "USTADZ"


JIKA AKU MENJADI “USTADZ”
 

Jika aku menjadi seorang “ustadz”, langkah pertama saya sebelum menjadi ustadz adalah saya akan memperbaiki diri dari kesalahan yang lalu dan mengambil hikmah yang aku dapat dari masa lalu saya . Kemudian, saya akan memperdalam ilmu agama saya dari hal yang terkecil hingga hal yang paling besar dan lebih banyak bergaul dengan para kekasih Allah.
            Setelah saya perdalam ilmu agama, saya akan mulai dari hal yang terkecil terlebih dahulu. Contohnya adalah seperti berceramah dari teman ke teman, dari masjid ke masjid, dari kampung ke kampung dan jika perlu hingga seluruh Indonesia.
            Jika saya menjadi seorang “ustadz”, yang saya cari adalah ridhonya Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Saya ingin menjadi orang bermanfaat bukan hanya untuk diri saya sendiri, namun bermanfaat bagi semua orang baik dalam kehidupan didunia maupun di akherat kelak.

www.gunadarma.ac.id

Rabu, 19 Desember 2012

tulisan ISD


“KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”

Keadilan sosial 
Ø  Adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-kagumsejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus,karena ia menyatakan bahwa Keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat”. Dalam Republik , Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat baik:kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.  Penambahan kata sosial adalah untuk membedakan keadilan sosial dengankonsep keadilan dalam hukum. Konsep keadilan menurut saya, bukan kesamarataan. Kesetaraan jender jugabukan berarti wanita duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Keadilan adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.Begitu juga untuk rakyat Indonesia.

 Keadilan
Ø  bukan berarti semua mendapatkanhal yang sama. Sesuai saja dengan tempatnya. Yang di desa dapat berbeda dengan yangdi kota. Yang kaya dapat lebih baik kalau mau bayar lebih mahal. Yang miskin, ya dapatseadanya aja juga ga apa-apa, yang penting masih dapat.

 Adil 
Ø  Juga bukan berarti memberikan sesuatu tanpa ada sesuatu dibelakangnya.Misalnya, beberapa lembaga pemberi beasiswa lebih memprioritaskan siswa dari sekolahtertentu untuk mendapatkan beasiswa, dengan harapan suatu saat nanti kalau siswa itusudah berhasil dia akan menjadi penyumbang lembaga beasiswa tersebut. Bukan tidak adil kalau siswa dari sekolah lain cuma dapat jatah sedikit.Cukup adil, kalau pembangunan hanya berlaku cepat di beberapa bagian tertentusedangkan di tempat lain seperti jalan di tempat atau malah mundur ke belakang.Kenapa? Ya karena ada kepentingan tertentu tadi, ada sesuatu di belakangnya.Lho koq bisa disebut adil? Namanya juga manusia, wajar saja dong punyakecenderungan tertentu walaupun sudah berusaha adil. Ada anak kesayangan, ada muridkesayangan, juga ada rakyat kesayangan. Dan dalam suatu negara, biasanya yang jadikesayangan adalah warga partainya.



Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ø  Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir dalam Pancasila. 45 butir pengamalan Pancasila seperti yang tertuang dalam P4 (Pedoman Penghayatan danPengamalan Pancasila) pada Tap MPR No. II/MPR/1978.


Sumber:

Rabu, 12 Desember 2012

tulisan ISD


Sila Pertama Ibarat Tiang Sebuah Bangunan

Sila pertama Pancasila : Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai fondamen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Bangsa yang beriman dan kemudian bertaqwa akan lebih mudah mengamalkan sila sila selanjutnya seperti Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan peerwakilan guna menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ibarat sebuah bangunan sila pertama adalah sebuah tiangnya. Apabila bangsa ini memiliki keimanan yang kokoh maka akan lebih mudah baginya untuk bersikap kemanusiaan yang adil dan beradab.  Tidak ada perlakuan diskriminasi antara sesama rakyat dalam pergaulan sehari hari, semua didasarkan atas persaudaran yang karib dan akrab.
Dengan modal sila pertama dan kedua itu, persatuan Indonesia akan lebih langgeng, mengingat bahwa bangsa ini menyadari bahwa dirinya ditakdirkan dalam perbedaan.  Perbedaan agama, suku, ras dan antar golongan akan lebih mudah diterima dan dipahami serta dilaksanakan sehingga tidak akan terjadi pertentangan antar warga.  Kemudian dalam pergaulan sehari hari guna menuju kemakmuran masyarakat tidak bisa dipungkiri akan selalu ditemui berbagai perbedaan guna menuju keadilan sosial bagi seluruh  rakyat Indonesia.
Untuk itulah diperlukan sila ke empat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakansanaan dalam permusyawaratan perwakilan.  Setiap warga apakah dia dalam kelompok atau sebagai diri pribadi dalam menuangkan ide ide cemerlangnya mungkin akan mendapat masukan dari warga lainnya.  Perbedaan itu dimusyawarahkan dengan baik dilandasi oleh sila sila pancasila yang lain.  Dengan semangat membangun, maka setiap persoalan akan dapat ditemukan titik sama guna kepentingan pembangunan bangsa.
Oleh karena itu diperlukan pemahaman sistematis guna menyerap pesan pesan penting pendiri negara ini. Kenapa Ketuhanan Yang Maha Esa diletakkan pada sila pertama.   Pendidikan Pancasila yang telah diberikan sejak Sekolah Dasar sampai di Perguruan Tinggi tentunya mempunyai tujuan khusus bagi anak didik sesuai dengan tahapan tingakatan pendidikan itu.  Bila di SD Pancasila cukup diartikan sebagai hapalan saja, maka tentunya ditingkat pendidikan lanjutan lainnya kompetensi yang diberikan kepada anak anak didik diharapkan sudah mengarah kepada aplikasi kehidupan dimasyarakat.
Sumber: